Jumat, 08 Juli 2011

Kisah hidupku anak seorang petani dan penggembala

Ini sebuah kisahku asli dan tidak pernah di rekayasa oleh perubahan zaman, pada tahun 1981 terlahirlah seorang anak yang bernama Pramono tepatnya tanggal 19 Agustus 1981 hari Rabu pahing dalam weton jawa,aku anak ke 4 dari 4 bersaudara terlahir dari keluarga sangat sederhana yang kadang cukup terkadang serba kekurangan tapi aku tetap bersyukur atas usaha dan semangat orang tuaku yang hanya bekerja sebagai seorang buruh petani memang orang tuaku sangat pandai sekali dalam mengolah lahan pertanian demi untuk mencukupi keluarga. Aku bangga dengan semangat orang tuaku mereka tak mengenal lelah bekerja demi untuk membesarkan anak-anaknya setiap hari mereka harus kesawah untuk menggarap sawah walaupun ladang itu milik orang lain,,orang tuaku tetap gigih dalam mengolah lahan pertanian.disaat umurku masih anak-anak keluargaku sudah mengajarkan anak-anaknya untuk mandiri mereka mengerjakan pekerjaan rumah,mencuci pakaian harus dilakukan masing-masing anak dan orang tuaku juga sendiri-sendiri,walaupun aku dari keluarga seorang petani saya nggak berkecil hati aku tetap bangga dan tetap ceria.
Di saat umurku menginjak 6 tahun aku baru masuk TK dengan bekal apa adanya aku tetap bersekolah di bandingkan temen -temen aku yang serba kecukupan ,walaupun dengan beralaskan kaki tanpa sepatu aku tetap bersekolah,membawa buku pelajaran yang hanya d kantongin di celana karena aku nggak punya kantong untuk membawanya,memang aku memiliki tubuh yang kecil berat badan 25 kilo  kulit hitam manis mata sayup ada sedikit cerita  ketika  itu aku berbicara dengan temen-temenku aku di tinggal pergi aku nggk tahu karena mataku yang sempit.setelah selesai sekolah Tk aku masuklah sekolah SD Tamanan I baru  masuk kelas satu di situ ada seorang guru yang sangat galak sekali namanya Ibu Sugati dia tinggal di kampung cageran,setiap mengajar dia selalu memarahin murid-muridnya bahkan tak segan-segan mencubit ataupun menarik kupingnya sampai merah barun melepaskannya,di sekolah SD pun aku masih bersekolah tanpa alaskan kaki alias nyeker.setiap hari aku berangkat kesekolah dengan jalan kaki karena kebetulan SD aku deket rumah setiap istirahat siang datang aku selalu pulang untuk makan di rumah karena orang tua aku tidak membekali uang untuk beli jajanan di sekolahan.di saat kelas satu SD  nggak naik kelas dengan alasan badan aku yang kecil aku sedih dan menangis karena temen-temen seangkatan aku naik lebih duluan hatiku marah sekali sama bu Gati yang tidak menaikkan kelas ke aku.kebencian itu sangat terasa sekali dalam pikiranku lalu aku belajar giat setiap hari agar bisa naik kelas,,akhirnya dengan giatnya belajar aku selalu mendapatan peringkat 3 besar.di samping bersekolah di SD aku juga mengembala kambing,mencari rumput buat binatang-binatang ternak milik orang tua aku bahkan aku juga belajar mengaji setiap sore hari hingga mahgrib tiba sejak kecil aku sudah terbiasa membagi waktu untuk membantu kedua orang tuaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar